Penganut Ahmadiyah Tak Bisa Bikin e-KTP

Penganut Ahmadiyah Tak Bisa Bikin e-KTP
Penganut Ahmadiyah Tak Bisa Bikin e-KTP
MATARAM-Sudah tujuh tahun para penganut ajaran Ahmadiyah tinggal di pengungsian, Asrama Transito, Majeluk. Selama tujuh tahun itu, mereka merasa tidak dianggap sebagai warga negara.

“Kita di sini mempertanyakan perhatian pemerintah. Kita juga kan warga negara, setidaknya yang kita butuhkan adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP),” kata Sarim Ahmad, salah seorang pengungsi di Asrama Transito.

Sarim mengatakan, KTP merupakan identitias yang seharusnya menjadi hak setiap warga negara untuk memilikinya. Karena tak punya KTP, Sarim dan rekan-rekannya yang lain mengaku menjadi terhambat. “Jika kita ingin ke luar kota, kita jadi tidak bisa dan pasti dipulangkan karena tidak memiliki KTP. Terutama untuk keperluan utama seperti mendapatkan surat keringanan rumah sakit, pembuatan SIM. Semua itu kan butuh KTP,” katanya.

Sarim mengaku, ia dan pengungsi lainnya sebenarnya sudah mengajukan untuk pembuatan KTP sejak lima tahun lalu. Namun, ia mengatakan, niatan tersebut tidak mendapat persetujuan dari Kelurahan Pejanggik, lokasi tempat mereka diungsikan.

MATARAM-Sudah tujuh tahun para penganut ajaran Ahmadiyah tinggal di pengungsian, Asrama Transito, Majeluk. Selama tujuh tahun itu, mereka merasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News