Penganut Ilmu Hitam Curi Organ Mayat, Warga Begadangan jaga Kuburan
jpnn.com - YANG dilakukan oleh masyarakat Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, mungkin tidak lazim. Masyarakat setempat selalu menjaga kuburan selama 7 hingga 12 hari setiap ada warga setempat yang meninggal dunia.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pencurian organ tubuh mayat dan kain kafan oleh penganut ilmu hitam.
-----------------
LAPORAN : MASRIZAL - ACEH BESAR
----------------
AZAN magrib baru saja selesai dikumandangkan dari beberapa meunasah (mushalla) serta masjid di Gampong Nusa dan sekitarnya. Tak lama kemudian, umat muslim terlihat keluar dari tempat ibadah usai melaksanakan shalat magrib secara berjamaah.
Sekitar 15 orang warga Gampong Nusa yang didominasi remaja dan anak muda, terlihat menuju ke sebuah lokasi pemakaman umum yang berjarak sekitar 500 meter dari perumahan warga. Kedatangan mereka ke lokasi TPU tersebut bukan untuk mengahadiri pemakaman atau mengantar jenazah orang meninggal untuk dikebumikan.
Namun, mereka mendatangi TPU tersebut untuk menjaga kuburan salah satu warga yang baru saja meninggal dunia dari gangguan penganut ilmu hitam. Kuburan tersebut dijaga mulai lepas magrib hingga pagi hari.
Menjaga kuburan orang baru meninggal dunia telah dilakukan oleh warga Gampong Nusa sejak dulu. Bahkan, kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi atau keharusan bagi masyarakat setempat. Masyarakat pun hingga kini masih menjaga eksistensi tradisi tersebut.
Tradisi menjaga kuburan ini pertama kali dilakukan oleh masyarakat Nusa dan beberapa desa sekitar sejak tahun 1985 silam. Ini dilakukan setelah warga setempat dihebohkan dengan kejadian pembongkaran sebuah kuburan oleh penganut ilmu hitam.
Beruntung, saat itu orang yang membongkar kuburan tersebut tidak berhasil mengambil apa pun karena keburu diketahui oleh warga.
Lepas dari kejadian tersebut, warga di wilayah Kecamatan Lhoknga selalu menjaga kuburan setiap ada warganya yang meninggal dunia. Untuk kuburan orang dewasa dijaga selama 7 malam dan kuburan anak bayi atau remaja dijaga hingga 12 hari.
"Di desa sebelah sudah pernah ada orang yang menggali kuburan dan melakukan ritual di kuburan baru. Namun kejadian ini dipergoki warga jadi pelaku tidak sempat mengambil apa-apa dari jasad," sebut warga kepada tim Rakyat Aceh (grup JPNN) yang ikut melek berjaga-red di pemakaman umum Gampong Nusa.
Menurut dia, meski di desa Nusa belum pernah ada kejadian atau gangguan terhadap kuburan orang yang baru meninggal, namun warga setempat tetap mengantisipasinya.
"Bukan tidak mungkin penganut ilmu hitam akan beraksi di sini. Untuk itu kita tetap antisipasi dan menjaganya," tambahnya.
Disebutkan, penjagaan di lokasi kuburan dilakukan dengan cara meronda ke sekitar TPU secara bergantian. Bahkan, ada juga warga atau anggota keluarga yang tidur di samping kuburan.
"Setiap malam biasanya ada 10 hingga 15 orang warga yang jaga malam di kuburan. Usianya dari 17 tahin hingga 15 tahun saja. Secara bergantian mereka yang kenak jatah melakukan patroli di lokasi pemakaman," ungkapnya. (RA/sam/jpnn)
YANG dilakukan oleh masyarakat Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, mungkin tidak lazim. Masyarakat setempat selalu menjaga kuburan selama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemkot Pontianak Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas
- Jumlah Kendaraan di Kota Bandung saat Libur Natal Menurun
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- Pj Gubernur Sumsel Jamin keselamatan Umat Katolik Saat Misa Natal 2024
- Eks Pejabat di Balik SPPD Fiktif DPRD Riau Bakal Dicekal ke Luar Negeri
- Polda Riau Musnahkan Setengah Ton Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Bukti Komitmen Kami