Penganut Oligarki tak Layak Dicapreskan
Senin, 30 April 2012 – 20:40 WIB

Penganut Oligarki tak Layak Dicapreskan
JAKARTA - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Syamsudin Haris menyatakan bahwa para pimpinan partai politik yang berperilaku oligarkis tidak layak diusung sebagai calon presiden (Capres) 2014 mendatang. Jika elit partai politik berperilaku oligarki tersebut lolos dalam proses pencapresan, maka bisa-bisa membahayakan kepentingan bangsa dan demokrasi Indonesia ke depan. "Akibatnya, capres selalu berasal dari orang-orang yang dalam pemilu sebelumnya gagal ditambah dengan ketua umum partai politik karena elit partai merasa pihaknya yang merasa pantas untuk diusung sementara orang di luar partai tidak berkompeten," tegas Syamsudin Haris.
"Elit parpol yang oligarki jangan sampai lolos dari proses pencalonan presiden. Kalau mereka itu sempat lolos, ini akan membahayakan proses pengkaderan pemimpin nasional dan demokrasi Indonesia," kata Syamsudin Haris dalam diskusi "Konstitusi dan Proses Pencalonan Presiden Jelang Pilpres 2014," di ruang Presentasi Perpustakaan MPR, Nusantara IV, Senayan Jakarta, Senin (30/4).
Dijelaskan Syamsudin, oligarki yang kini berjangkit di hampir seluruh elit partai politik baik di pusat maupun di daerah-daerah juga secara signifikan telah jadi penghalang bagi proses lahirnya pemimpin bangsa yang tidak bergabung dengan parpol.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Syamsudin Haris menyatakan bahwa para pimpinan partai politik
BERITA TERKAIT
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi