Pengaruh Penolakan UU Ormas Untuk Prabowo Sangat Kecil

Pengaruh Penolakan UU Ormas Untuk Prabowo Sangat Kecil
Prabowo Subianto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, langkah Fraksi Gerindra, PKS dan PAN menolak pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) menjadi Undang-Undang Ormas yang baru, cukup efektif. Pasalnya, pemilih umat Islam jumlahnya sangat banyak.

"Jadi wajar Gerindra, PKS, dan PAN berkeinginan meraih simpati umat Islam. Dengan menolak hal tersebut umat Islam tahu bahwa yang berjuang menolak Perppu ormas ke tiga parpol tersebut," ujar Ujang kepada JPNN, Sabtu (28/10).

Ujang menilai, penolakan tersebut kemungkinan akan berpengaruh pada Pemilihan Legislatif 2019 mendatang, misalnya kenaikan suara Gerindra.

"Tapi sepertinya untuk pemilihan presiden saya kira pengaruhnya sangat kecil. Misal untuk elektabilitas Prabowo Subianto jika maju sebagai calon presiden, saya kira sangat kecil," ucapnya.

Meski demikian, pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini mengatakan, segala kemungkinan dapat saja terjadi. Apalagi jika soal penolakan Perppu terus menerus dipolitisasi. Baik oleh pihak yang menolak maupun menyetujuinya untuk disahkan menjadi UU Ormas yang baru.(gir/jpnn)


langkah Fraksi Gerindra, PKS dan PAN menolak pengesahan Perppu) Nomor 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan sangat efektif.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News