Pengaruh Thaksin Masih Dominan
Selasa, 16 September 2008 – 13:18 WIB
BANGKOK – Rupanya, panggung politik Thailand memang sulit dijauhkan dari mantan perdana menteri (PM) Thaksin Shinawatra. Nyatanya, meski Thaksin berada nun jauh di negeri Inggris, sosoknya masih saja membayangi Negeri Gajah Putih itu. Apalagi, setelah Partai Kekuatan Rakyat (PPP) resmi mengumumkan pengajuan Somchai Wongsawat sebagai kandidat mereka dalam pemilihan PM yang diadakan parlemen Rabu (17/9).
Penunjukan Somchai yang kini menjadi PM sementara itu dikatakan sendiri oleh Ketua PPP Kuthep Saikrachang. Kuthep menegaskan bahwa pencalonan Somchai telah diterima para pemimpin PPP. Para petinggi partai pun menganggap dialah kandidat paling memenuhi kualifikasi yang ditentukan partai.
Baca Juga:
Namun, meski telah ditunjuk partai pemenang pemilu Desember 2007 itu, Somchai belum tentu mendapatkan langkah mulus menuju kursi pemerintahan nomor satu. Sebab, banyak pihak yang tidak setuju dengan pancalonannya. Bahkan, celah yang bisa memungkinkan perpecahan partai bisa juga terjadi.
Apalagi, Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) telah lebih dulu menyatakan penolakan atas pencalonan Somchai. Bagi kelompok anti pemerintah ini, siapapun kandidat yang diajukan PPP maupun partai anggota koalisi pemerintah, akan mereka tolak. Padahal sebelumnya, mereka mengatakan akan menerima kandidat siapapun asal bukan Samak. Lagi pula, Somchai juga mereka anggap mempunyai hubungan yang terlalu dekat dengan Thaksin. Kedekatan tersebut terjalin karena Somchai menikahi adik perempuan Thaksin yang paling kecil, yakni Yaowapa. Dengan begitu, Somchai bisa menjadi boneka Thaksin yang jauh lebih “kuat” dibanding Samak yang juga dituding sebagai boneka Thaksin.
BANGKOK – Rupanya, panggung politik Thailand memang sulit dijauhkan dari mantan perdana menteri (PM) Thaksin Shinawatra. Nyatanya, meski Thaksin
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia