Pengasuh Pondok Pesantren Wanti-Wanti Penyelenggara Pemilu, Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Muhammad Mustafid mengatakan Pemilu 2024 adalah tahapan sejarah yang penting untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Karena itu Mustafid mengatakan setiap gagasan yang mendorong perubahan ke arah perbaikan bangsa harus dihormati.
Dengan demikian, keinginan dan harapan publik untuk menghadirkan figur yang membawa gagasan perubahan seharusnya tak dihalang-halangi.
Pemilu harus mampu menampung berbagai harapan masyarakat.
"Setiap suara rakyat, seperti apapun, tak boleh diciderai. Jadi, jaminan bahwa Pemilu 2024 diselenggarakan secara demokratis, jujur, adil dan akuntabel, sangat diperlukan,” ujar Mustafid dalam keterangannya, Jumat (14/4).
Adapun belum lama ini Mustafid menyelenggarakan Pertemuan Lintas Basis Komunitas di Jakarta. Kegiatan itu diikuti sekira 50 pegiat komunitas keumatan yang berasal dari beragam latar belakang dan wilayah.
Kegiatan tersebut membahas berbagai persoalan bangsa di tahun politik yang dinilai penuh dengan berbagai perkembangan memprihatinkan.
Selain Mustafid, pegiat komunitas yang hadir antara lain Muhammad Nurkhoiron (aktivis NU, mantan Komisioner Komnas HAM, Jakarta), Bambang Haryanto (pegiat KAHMI, DIY), A. Rois (santri pengusaha, Jawa Tengah), Solihin Nurodin (aktivis pedesaan, Jawa Barat), dan Khoirul Ibrahim (pegiat pendidikan, Jawa Timur).
Tokoh muda NU Muhammad Mustafid mengatakan Pemilu 2024 adalah tahapan sejarah yang penting untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur
- Maruf Amin dan Gus Muhaimin Bakal Menghadiri Haul KH Bishri Syansuri
- 5 Berita Terpopuler: BKN Ungkap Penyebab Kelulusan PPPK Tahap 1 Tertunda, Ada Proses yang Ditutup, Banyak Pertanyaan
- Pra-MLB NU: Ada yang Bertanya Kapan Gus Ipul Mundur
- 5 Berita Terpopuler: BKN Segera Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1, tetapi Pemeringkatan Ruwet, Ribuan Honorer TMS Terseret
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Inilah Sosok di Balik Kehadiran Shaykh Fadhil Al Jailani di Kongres XIII Jatman