Pengawas Pemilu Harus Tegas Sikapi Ujaran Kebencian
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak semua pihak meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Caranya, penyelenggara maupun peserta sama-sama berkomitmen menolak ujaran kebencian, SARA dan fitnah dalam kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 maupun Pemilu yang kembali digelar 2019 mendatang.
"Harus tegas dengan kampanye ujaran kebencian, SARA dan fitnah," ujar Tjahjo di Jakarta, Rabu (20/12).
Peserta pilkada maupun pemilu kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, harus mengedepankan kampanye programatik, adu program dan konsep untuk pembangunan bangsa.
Dengan demikian masyarakat secara tidak langsung akan semakin dewas dalam memilih pemimpin yang berkualitas.
"Jadi, mari sama-sama kampanyekan ini. Kami juga sudah minta Bawaslu tegas. Kalau ditemukan ada politik uang, langsung ditindak tegas," ucapnya.
Menurut mantan anggota DPR ini, jika pengawas pemilu menemukan ada calon yang terbukti melakukan pelanggaran, tidak perlu ragu melakukan diskualifikasi. Dengan langkah tersebut, maka pesta demokrasi diyakini dapat berjalan dengan baik.
"Harus tegas, mari adu program, adu konsep itulah saya kira tugas ke depan yang perlu dipersiapkan. Saya cukup optimistis Pilkada 2018 akan berjalan aman lancar. Demikian juga Pemilu 2019, mudah-mudahan semua lancar," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)
Mendagri Tjahjo Kumolo meminta pengawas pemilu berani menindak tegas pelaku ujaran kebencian, SARA, dan fitnah
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Beredar Pakta Integritas RK-Suswono dengan FPI, Isinya Penuh Isu Sara
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Ini Alasan Denny Sumargo Nekat Datangi Rumah Farhat Abbas, Oh Ternyata
- Gegara Ucapan Ini, Denny Sumargo Dilaporkan ke Polisi, Waduh