Pengawasan Bea Cukai Tanjung Priok Lemah

Pengawasan Bea Cukai Tanjung Priok Lemah
Pengawasan Bea Cukai Tanjung Priok Lemah
Kepala Subdirektorat Psikotropika Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Saputro Eko menuturkan, narkoba berjenis kristal yang diduga diselundupkan dari China melalui Malaysia menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara menggunakan kontainer dan transportasi jalur laut dengan modus disembunyikan dalam dus makanan ikan. Hingga kini pihaknya masih memburu warga Malaysia berinisial AS yang diduga sebagai pemilik sabu-sabu tersebut.

      

Hendry menilai, perlu adanya evaluasi atau peningkatan pengawasan Bea Cukai, khususnya di daerah yang kerap menjadi sasaran penyelundupan, seperti di Tanjung Priok beberapa hari lalu.  Menurut dia, perlu ada satu koordinasi yang baik antara kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Bea Cukai terkait dengan kewenangan untuk mendeteksi kemungkinan narkoba melalui pelabuhan peti kemas itu.

      

Direktur IV Narkoba Mabes Polri Brigjen Arman Depari menjelaskan kawasan pelabuhan merupakan wilayah pengawasan Bea Cukai selaku pengontrol barang impor yang masuk ke Indonesia. Arman menyayangkan masih lemahnya pengawasan yang dilakukan Bea Cukai untuk penyelundupan narkoba, seperti yang disampaikan tersangka, dimana mereka mengakui sabu-sabu berhasil masuk ke Indonesia melalui peti kemas di Tanjung Priok. (boy/jpnn)

JAKARTA – Ketua DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Hendry Yosodiningrat menilai pengawasan Bea Cukai Tanjung Priok lemah. Menurutnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News