Pengawasan Gizi Program MBG, Dinkes Bandung Bakal Evaluasi Per 3 Bulan

Pengawasan Gizi Program MBG, Dinkes Bandung Bakal Evaluasi Per 3 Bulan
Pekerja sedang mengemas paket makan siang di dapur MBG Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

Pengaturan menu dilakukan, tetapi gizinya tetap harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

Walaupun vendor-vendor adalah mereka yang profesional, tetap saja harus ada pengawasan secara ketat.

"Secara formal mungkin Sabtu ini kami akan mengadakan pelatihan buat para penjaga. Jadi secara resmilah karena nanti mereka harus punya sertifikat,” ungkap dia.

Memastikan makanan tidak memberikan dampak buruk pada pencernaan, Dinkes Bandung bakal mempersiapkan bank percontohan.

Satu menu yang dibuat untuk MBG akan disimpan di pendingin makanan, sehingga ketika ada kasus keracunan atau dampak buruk lain pada kesehatan siswa, sampel tersebut bakal dicek.

"Kalau misalnya, amit-amit ya, terjadi sesuatu keracunan makanan dan sebagainya, kami periksa selain makanan yang di lokasi keracunan juga yang balik sampel. Siapa tahu permasalahannya bukan proses di sini gitu. Namun, misalnya siswanya terlambat mengonsumsi, terlalu siang," papar Anhar.

Meski demikian, dia menilai bahwa pembuatan makanan di dapur MBG sudah cukup baik dilakukan pada dini hari, tidak di hari sebelumnya.

Hal itu penting karena makanan tersebut bisa lebih segar dan layak saat dikonsumsi siswa pada jam sekolah.

Dinkes Bandung bakal mengevaluasi dampak kesehatan bagi siswa dari program Makan Bergizi Gratis, dalam tiga bulan ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News