Pengawasan Lemah, Picu Kebocoran Soal UN
Senin, 12 Desember 2011 – 14:09 WIB
Diakui, pelaksanaan UN ini tentunya masih tetap menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Namun, Khairil mengatakan, hal tersebut adalah wajar karena seluruh masyarakat ingin anak-anaknya lulus sekolah meskipun sangat khawatir dengan banyaknya siswa yang tidak lulus.
Baca Juga:
"Jadi saya kira hal yang wajar jika harapan tidak selalu sama dengan kenyataan. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana kita mendekatkan harapan dengan kenyataan, itu yang harus kita lakukan. Kita berharap UN itu bisa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, dan dijadikan pemetaan. Harapan kita itu," paparnya. (cha/jpnn)
JAKARTA - Terlalu banyaknya perusahaan percetakan yang mencetak soal ujian nasional (UN) di masing-masing provinsi membuat pemerintah pusat kewalahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu