Pengawasan Tes CPNS di Daerah Memang Sulit
jpnn.com - MASTER soal CPNS untuk sistem lembar jawaban komputer (LJK) sudah diserahkan ke masing-masing instansi pada Selasa (1/10). Meski sudah dienskripsi (dikunci) oleh Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), masih saja ada kekhawatiran terjadinya kebocoran saat penggandaan hingga distribusi.
Bagaimana model pengamanan oleh Lemsaneg? Berikut penjelasan Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Dr Djoko Setiadi M.Si, beberapa waktu lalu.
Bagaimana kesiapan Lemsaneg dalam pengawasan tes CPNS baik LJK (Lembar Jawaban Komputer) maupun CAT (Computer Assisted Test) pak?
Alhamdulillah tim kami sudah siap, meski dengan keterbatasan jumlah SDM. Tapi semangat kami adalah melakukan pengawasan secara maksimal baik tes dengan CAT maupun LJK.
Dalam sistem LJK dan CAT, bagaimana mekanisme pengawasan serta pengamanan Lemsaneg?
Pengamanan serta pengawasan CAT sementara kami lakukan, karena beberapa instansi sedang melakukan tes. Lemsaneg memeriksa seluruh komputer atau laptop yang dipakai untuk tes. Sebab komputer sangat rawan. Saya contohkan kasus penerimaan CPNS di Mabes Polri. Master soal dari Mabes akan dibuka di Polda Metro Jaya. Saat itu ada jaminan kalau soal itu tidak bisa dibuka. Namun saat pegawai Lemsaneg coba membuka soalnya, ternyata bisa dibuka hanya dalam tiga menit. Sejak itulah Mabes Polri selalu menggandeng Lemsaneg untuk pengamanan. Makanya komputer serta laptop harus kami periksa karena pada saat menghapus, belum tentu semua file sudah terhapus.
Saya juga prihatin dengan sistem pengawasan dan pengamanan soal UN yang selalu bocor. Hanya saja Kemendikbud tidak menggandeng Lemsaneg. Padahal Lemsaneg bisa ikut mengamankan soalnya.
Sedangkan untuk pengamanan LJK, master soal yang telah dienskripsi (dikunci) saya jamin tidak bisa bocor. Yang bisa membuka hanya pegawai Lemsaneg saja dan sesuai SOP, Lemsaneg akan membuka sandinya ketika soalnya siap dicetak.