Pengebom Bunuh Diri di Gereja Lolos ke PTN Tanpa Tes
jpnn.com - MEDAN - Ivan Armadi Hasugian (18), pelaku bom bunuh diri di Gereja Santo Yoseph, Medan, Minggu (28/8) pagi, merupakan alumnus SMAN 4 Medan.
Dia adalah anak seorang pengacara senior bernama Makmur S Hasugian dan Harista br Purba. Mereka telah 20-an tahun tinggal di Jalan Setia Budi Gang Sehati Nomor 26.
Kepala Lingkungan XI Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang, Yulike, mengatakan keluarga Ivan adalah warga lama di desa mereka.
Tetapi selama puluhan tahun itu, keluarga ini kurang bergaul dengan warga lainnya. "Seperti tertutup gitu, tidak mau bergaul di lingkungan," timpalnya, seperti diberitakan Sumutpos.co (Jawa Pos Group).
Setelah mendapatkan kabar kalau pelaku percobaan bom bunuh diri itu merupakan warganya,Yulike selaku Kepling langsung mengecek.
Yulike menuturkan, H Hasugian dan Harista Boru Purba memiliki tiga orang anak. "Dua laki-laki, satu wanita. Ivan anak paling kecil, yang paling besar itu laki-laki," sebut wanita yang memakai kaos warna hitam itu.
Keterangan lain diperoleh dari br Sitepu (30), seorang pemilik kedai kelontong dan jual pulsa di kawasan itu. Disebutkan, Ivan baru lulus dari SMAN 4 Medan.
“Si Ivan itu, kata kakak dan mamaknya, telah diterima di salah satu perguruan tinggi negeri tanpa testing. Cuma matanya penyakit katarak Ivan tebal kali. Makanya mau diobati dulu matanya itu baru masuk dia kuliah,” terangnya.
MEDAN - Ivan Armadi Hasugian (18), pelaku bom bunuh diri di Gereja Santo Yoseph, Medan, Minggu (28/8) pagi, merupakan alumnus SMAN 4 Medan.
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran
- Prabowo Luncurkan Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah Menangis
- Gantikan Bray Manang, Pak Kumis Lanjutkan Perangi Narkoba di Riau