Pengebom Dipimpin 'Panglima' Upik
Kamis, 17 Maret 2011 – 08:25 WIB
Menurut Ansyad, kelompok lama ini hanya merubah kemasan. "Diganti buku, meniru teroris di Eropa. Tapi, rangkaiannya sama dengan yang lalu-lalu," kata mantan Kapolda Sumatera Utara itu. Dia optimistis para pelaku segera tertangkap. "Masyarakat yang punya informasi segera laporkan ke polisi terdekat. Kita jangan kalah oleh teror," kata Ansyad.
Di bagian lain, Mabes Polri menyatakan, tindakan Kompol Dodi Rahmawan yang menangani bom tanpa prosedur telah menyalahi aturan. "Ya sementara kesimpulannya menyalahi prosedur, karena masalah bahan peledak ditangani oleh jihandak," kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri kemarin.
Sebagaimana diketahui, Kompol Dodi membuka paket buku berisi bom yang dikirim untuk Ulil Abshar Abdalla di Utan Kayu. Dodi membuka buku itu tanpa menggunakan alat pelindung maupu prosedur yang telah ditetapkan. Namun demikian, lanjut Ito, peristiwa itu terlanjur terjadi. Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa itu, Polri memberi peringatan kepada seluruh jajarannya. "Itu jadi introspeksi kami, sudah disampaikan melalui telegram bagi seluruh kepolisian supaya mentaati prosedur yang berlaku," katanya.
Menurut Ito, meledaknya bom di tangan Dodi bukan disebabkan terlambatnya tim gegana yang biasa bertugas menjinakkan bom. Menurut dia, bom itu meledak karena Dodi tak mengikuti prosedur. "(Dodi) tidak" sabar," kata mantan Kapolwil Surabaya itu.
JAKARTA---Jejak bom buku di ibukota mulai terang. Penyidik mulai menemukan petunjuk dari sisa rangkaian, sisa bahan, teknik mebuatan dan strategi
BERITA TERKAIT
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sedikit, Sisanya Lebih Banyak
- Wamen Viva Yoga: AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Pilot Project
- Wamentrans Viva Yoga Sebut Menko AHY Ingin Transmigrasi Ideal jadi Proyek Percontohan
- Honorer Database BKN Non-Formasi jadi PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Ini soal Nasib Honorer Tak Lolos CPNS 2024, Bisa Ikut Seleksi PPPK?
- Dompet Dhuafa & PARFI 56 Teken Kerja Sama Kampanye Kemanusiaan dan Pemberdayaan Budaya