Pengelola Bioskop Belum Terima Surat

Pengelola Bioskop Belum Terima Surat
FILM IMPOR : Sejumlah bilboard film dalam negeri terpasang di salah satu Gedung Bioskop Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (21/2). Foto : Tedy KRoen/Rakyat merdeka
Ia menyatakan khawatir masyarakat akan jenuh atau bosan untuk menonton film di bioskop jika film-film yang diputar tersebut hanya film Indonesia. "Kami khawatir kalau ini terjadi masyarakat kita akan jenuh karena film-film yang beredar di bioskop adalah film Indonesia semuanya, dan bukan sebuah hal yang mustahil jika nantinya industri bioskop akan mati suri," bebernya.

Meski begitu, sampai saat ini ia mengaku berita adanya penghentian distribusi film-film Hollywood tersebut tidak berdampak pada jumlah penonton yang datang. "Sampai saat ini kami masih menanyangkan film asing ya, dan itu tidak berpengaruh terhadap jumlah penonton. Masih sama, justru peningkatan pengunjung itu terjadi saat libur imlek kemarin yang mencapai 2.000 orang," katanya.

Sementara itu, salah seorang pegawai di Bioskop Braga 21, Cici, 23 merasa khawatir akan adanya PHK terhadap para pegawai yang bekerja di Bioskop 21. "Cemas dan khawatir terjadi PHK ke kita, takutnya berdampak pada pekerjaan. Saya baru tahu kabar tentang ini sejak hari Jumat kemarin. Yang pasti, saya sebagai pegawai bioskop sangat waswas, cemas dan khawatir hal ini akan dampak PHK," kata Cici.

Sebelumnya, Ikatan Perusahaan Film Impor Indonesia (Ikapifi), Motion Picture Association (MPA) dan Bioskop 21, menyatakan tidak lagi mendistribusikan film Amerika Serikat di seluruh wiayah Indonesia mulai hari Kamis (17/2) lalu.

BANDUNG - Beberapa pengelola bioskop di Kota Bandung mengaku belum menerima surat resmi terkait penghentian pendistribusian film Amerika di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News