Pengelola Bus Bandara Adi Soemarmo Terancam Bangkrut
Rabu, 15 April 2009 – 09:44 WIB
SOLO - Pengelola bus Bandara Adi Soemarmo, Solo, Perum DAMRI terancam bangkrut. Penyebabnya, perebutan trayek di jalur itu makin tajam.
Perusahaan angkutan tersebut bahkan sudah berancang-ancang untuk menutup trayek itu jika kondisinya tidak juga membaik. "Terus terang kami merasa berat. Sebab, biaya operasional yang harus kami tanggung cukup besar. Belum lagi kerugian yang berkisar Rp 2 juta per hari untuk operasional 15 unit bus. Kalau terus begini, kami hanya bisa sampai akhir tahun ini," papar Sutaryadi, kepala operasional Perum DAMRI Solo, kemarin (21/4).
Baca Juga:
Kerugian sebesar itu terjadi karena besarnya biaya operasional yang harus ditanggung. Selama ini bus tidak boleh menaikkan penumpang di rute Kartasura hingga bandara dan sebaliknya, dari rute total Solo-bandara pp. Yang melarang adalah Pusat Koperasi AURI (Puskopau) yang mengoperasikan taksi bandara. "Kami bukan saja dilarang untuk menaikkan penumpang dari bandara, namun juga penumpang sepanjang rute bandara sampai Kartasura. Padahal, potensi penumpang cukup besar," tandasnya.
Jika kebijakan tersebut belum diubah, baik oleh Puskopau maupun pemkot, DAMRI akan kembali menggunakan rute normal. Yaitu, Palur-Kartosuro, yang berarti sama dengan rute bus DAMRI reguler, bukan bus bandara. "Dengan jalur baru ini (Palur-bandara-Kartosuro pp), per hari rata-rata kami kehilangan 15 rit (satu rit adalah sekali perjalanan dari Palur-bandara)," ujarnya.
SOLO - Pengelola bus Bandara Adi Soemarmo, Solo, Perum DAMRI terancam bangkrut. Penyebabnya, perebutan trayek di jalur itu makin tajam. Perusahaan
BERITA TERKAIT
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra
- Promo Akhir Tahun, KAI Daop 8 Surabaya Beri Diskon Tiket untuk 4 Perjalanan Kereta Jarak Jauh
- Pesan Irjen Hadi kepada Personel Polda NTB: Jauhi Perbuatan Tercela yang Dapat Menodai Institusi
- Kebakaran Melanda Tempat Penitipan Sepeda Motor di Kudus, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Kasus Perselingkuhan Suami Disetop Polisi, Istri Pejabat OKU Selatan Minta Keadilan
- Pemkab Rejang Lebong Bakal Merumahkan Ribuan Honorer