Pengelola Monas Kirim Surat kepada Pengurus PA 212
jpnn.com, JAKARTA - Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional (Monas), Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta menolak kawasan Monas digunakan untuk gelaran reuni 212 yang rencananya berlangsung pada 2 Desember 2020 mendatang.
Keputusan itu sudah disampaikan pihak pengelola Monas melalui surat penolakan yang disampaikan pada Jumat (13/11) dan ditujukan kepada Ketua Umum Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212.
Kepala Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional Muhammad Isa Sarnuri mengatakan, pihaknya mengikuti arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang melarang adanya kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan massa.
"Sesuai arahan Gubernur Jakarta masih dalam kondisi wabah dan guna mengendalikan penyebaran Covid-19, sehingga kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa dan membuat kerumunan dilarang," kata Isa dalam keterangannya, Selasa (17/11).
Isa menjelaskan, sejak 14 Maret 2020, kawasan Monas sudah ditutup untuk umum dan tidak ada kegiatan publik yang berlangsung di Monas.
Peniadaan kegiatan di Monas bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 di tengah pandemi saat ini.
"Penutupan Monas dan peniadaan semua kegiatan publik apapun sebagai bagian dari usaha Pemprov DKI untuk mencegah penularan di masa wabah Covid-19," ujar Isa.
"Memperhatikan butir di atas, maka permohonan izin penggunaan Monas yang Bapak (Ketua Umum Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212) ajukan tidak bisa dipenuhi," tutup Isa. (mcr1/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Unit Pengelola Kawasan Monas sudah mengirim surat kepada Panitia Reuni 212 pada 2 Desember 2020 mendatang
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano