Pengelola Tol Makin Lama Kian Untung, Mestinya Tarif Turun
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, sudah saatnya direvisi.
Terutama terkait pasal-pasal yang memberi peluang pengelola jalan tol menaikkan tarif setiap dua tahun sekali.
Menurut Tigor, pasal-pasal tersebut perlu dievaluasi, karena seakan menjadi pembenaran bagi pengelola menaikkan tarif tol dengan alasan inflasi.
"Jadi UU-nya saya kira perlu diubah, sudah lama itu. Indikatornya perlu diubah, masa masih menggunakan indikator 2004 untuk menaikkan tarif. Enggak benar itu," ujar Tigor kepada JPNN, Sabtu (9/12).
Tigor menilai, sudah saatnya sistem tarif jalan tol dikaji berdasarkan indiktor-indikator yang sesuai dengan kehidupan masyarakat saat ini.
"Apalagi itu jalan tol kan makin lama pengelola makin untung. Harusnya malah tarifnya makin turun. Bukan malah terus naik dengan alasan inflasi," ucapnya.
Tigor dengan tegas menolak langkah PT Jasa Marga yang kembali menaikkan tarif sejumlah ruas tol, terhitung sejak Jumat (8/12) kemarin.
Ia juga meminta Presiden Joko Widodo mengkaji ulang kenaikan tarif tol, karena dikhawatirkan bakal memicu inflasi semakin tinggi. (gir/jpnn)
Azaz Tigor Nainggolan dengan tegas menolak langkah PT Jasa Marga yang kembali menaikkan tarif sejumlah ruas tol, terhitung sejak Jumat (8/12) kemarin.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Hari Ini Diprediksi Puncak Arus Balik Libur Isra Mikraj-Imlek
- Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Balik Libur Panjang, Catat Tanggalnya
- 1,5 Juta Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jabotabek selama Periode Libur Isra Mikraj–Imlek
- Libur Panjang, 178 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Jasa Marga Operasikan 1.286 Km Tol Untuk Dukung Program Asta Cita
- Polisi Selidiki Penyebab Truk tak Kuat Menanjak di KM 97 Tol Cipularang