Pengelola Wisma di Dolly dan Jarak Protes Kenaikan Iuran
Pengelola wisma sepakat meminta ketua RT mengevaluasi kebijakan tersebut. Para pengelola wisma sepakat adanya iuran, namun yang relevan. “Toh, uang itu juga untuk kegiatan RT setempat,” ucap Supriyadi.
Secara terpisah, Camat Sawahan Muslich Hariadi mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya kebijakan itu. Setiap RT mempunyai kebijakan masing-masing dan kecamatan tidak berhak mencampuri. “Selama ini iuran kan kesepakatan warga untuk kegiatan kampung,” jelasnya.
Namun, kata Muslich, jika kebijakan itu dianggap meresahkan warga, pihaknya segera memanggil ketua RT tersebut. Pihaknya akan mengklarifikasi kebenaran laporan warga itu kepada ketua RT setempat. “Kami kumpulkan data dulu. Setelah itu, kami panggil yang bersangkutan,” jelasnya. (aph/c7/ai)
SURABAYA - Warga di lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya terus bergolak. Belum usai upaya penolakan terhadap rencana penutupan tempat prostitusi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 600 Meter
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Silaturahmi dengan 3 Ribu Nasabah PNM Mekaar