Pengelola Wisma di Dolly dan Jarak Protes Kenaikan Iuran

Pengelola wisma sepakat meminta ketua RT mengevaluasi kebijakan tersebut. Para pengelola wisma sepakat adanya iuran, namun yang relevan. “Toh, uang itu juga untuk kegiatan RT setempat,” ucap Supriyadi.
Secara terpisah, Camat Sawahan Muslich Hariadi mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya kebijakan itu. Setiap RT mempunyai kebijakan masing-masing dan kecamatan tidak berhak mencampuri. “Selama ini iuran kan kesepakatan warga untuk kegiatan kampung,” jelasnya.
Namun, kata Muslich, jika kebijakan itu dianggap meresahkan warga, pihaknya segera memanggil ketua RT tersebut. Pihaknya akan mengklarifikasi kebenaran laporan warga itu kepada ketua RT setempat. “Kami kumpulkan data dulu. Setelah itu, kami panggil yang bersangkutan,” jelasnya. (aph/c7/ai)
SURABAYA - Warga di lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya terus bergolak. Belum usai upaya penolakan terhadap rencana penutupan tempat prostitusi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cerita Ketua RT soal Keluarga dr. Priguna di Pontianak
- Uang Habis, Pemudik Senang Ada Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng
- Bus Miyor Kecelakaan di Tol Kapalbetung, Satu Orang Meninggal Dunia
- Bantai 11 Pendulang Emas, OPM Kirim Pesan untuk Presiden Prabowo Subianto
- Gubernur DIY Ingin Polemik KAI dan Warga Lempuyangan Segera Diselesaikan
- Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng Kembali Disambut Antusiasme Warga