Pengelolaan Keuangan Negara Masih Sarat Penyimpangan
Selasa, 05 Maret 2013 – 23:02 WIB

Pengelolaan Keuangan Negara Masih Sarat Penyimpangan
JAKARTA - Ketua Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Keuangan Negara, Dimyati Natakusumah, menyatakan bahwa pengelolaan keuangan negara saat ini sangat memprihatinkan karena penuh dengan rekayasa destruktif yang massif, terstruktur dan sistematis. Amburadulnya pengelolaan keuangan negara itu terlihat mencolok dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan organisasi pemerintahan.
Dimyati mengatakan, pemerintah seakan-akan membiarkan metode dan cara kolusif, koruptif maupun nepotisme untuk menggasak uang negara. "Kolaborasi tersebut layak mendapat predikat sebagai penjarahan dengan melibatkan keluarga, kerabat atau kelompoknya yang bersama-sama merampok keuangan negara yang bersumber dari APBN, APBD, pendapatan sektor pajak dan nonpajak sampai kepada pinjaman dan hibah," kata Dimyati dalam diskusi Forum Legislasi bertema "RUU Keuangan Negara" di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (5/3).
Baca Juga:
Politisi PPP yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) itu menambahkan, kondisi itu sangat bertolak-belakang dengan tujuan pembentukan pemerintahan. Parahnya, kata Dimyati, bencana pun bisa dioleh untuk mengeruk keuntungan.
"Banjir sepertinya dianggap pendapatan baru bagi oknum tertentu untuk merencanakan, menganggarkan, melaksanakan program penanganan banjir hingga triliunan rupiah yang uangnya dari negara namun tidak pernah efektif dalam menyelesaikan masalah banjir," ungkapnya.
JAKARTA - Ketua Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang Keuangan Negara, Dimyati Natakusumah, menyatakan bahwa pengelolaan keuangan negara
BERITA TERKAIT
- QRIS Simbol Kedaulatan Digital Indonesia, Hanif Dhakiri: Bukan Semata Alat Pembayaran
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Bea Cukai Sidoarjo Gelar Operasi Bersama Satpol PP, Sita 19 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Penyidik Bareskrim Kaji Substansi Laporan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana