Pengelolaan Sampah, Solusi dari Timbunan Sampah di Negara Berkembang
"Kami menemukan pakaian tua di sini. Ada juga plastik, kaleng, barang-barang berbahan besi,” ujarnya.
Ia memilah barang yang kotor dan terbuang di Tempat Pembuangan Sampah Gaziapur di Delhi utara, tempat di mana tumpukan sampah hampir setinggi blok apartemen yang menjulang tinggi di dekatnya.
"Sampah dari seluruh kota datang ke sini. Gas terbentuk di sini dan ada kebakaran di malam hari. Kami keluar dari sini sebelum gelap karena ada begitu banyak panas dan gas," tutur Ravi.
Tiga dari empat tempat pembuangan sampah di New Delhi mencapai kapasitas maksimalnya lima tahun lalu, tapi sampah terus menumpuk. Sebuah studi yang dilakukan Universitas JNU menemukan kandungan nikel, seng, arsenik dan timah yang tinggi di tanah-tanah New Delhi.
Sunita mengatakan, sistem sanitasi saat ini dijalankan oleh pemulung seperti Ravi, tak bisa dipertahankan dalam jangka panjang.
"Kita harus mencari cara untuk memberi penghargaan atas pekerjaan yang mereka lakukan, sehingga kita bisa mendaur ulang sampah dan membuatnya sebagai sumber daya," utaranya.
Ia menambahkan, "India tak mampu lagi menanggung sampah, India hanya mampu mengadopsi pengelolaan sampah di mana segala sesuatu yang berupa sampah dikembalikan menjadi sumber daya."
India adalah rumah bagi beberapa kota paling kotor di dunia. Seorang pakar lingkungan mengatakan, keberhasilan negara ini untuk membersihkan jalanan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata