Pengeluaran BPJS Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Diprediksi Capai Rp 30 Triliun
jpnn.com, DEPOK - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyampaikan perkembangan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), salah satunya kepercayaan masyarakat yang makin membaik.
Hal ini disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara penting dalam The 8th InaHEA Biennial Scientific Meeting (BSM) di Universitas Indonesia, Jumat (27/10).
Tema besar acara ini adalah 'Transformasi Sistem Kesehatan: Transisi Demografi dan Tantangan Ekonomi' yang menjadi konteks penting bagi pengembangan dan peningkatan sistem kesehatan nasional.
Ghufron mengatakan perhatian terhadap sistem kesehatan nasional menjadi semakin jelas dengan pertumbuhan peserta JKN yang terus meningkat.
Per 1 Oktober 2023, jumlah peserta JKN telah mencapai angka luar biasa dengan lebih dari 264 juta peserta.
Dia menyampaikan dengan semakin meningkatnya jumlah peserta ini tidak dapat dipungkiri bahwa akses pada pelayanan kesehatan juga akan mengalami peningkatan yang signifikan.
"Dalam tahun 2023 ini, terlihat tren angka utilisasi yang terus meningkat. Diperkirakan pengeluaran BPJS Kesehatan untuk pelayanan kesehatan akan mencapai 30 triliun rupiah," terang Ghufron.
Menurut Ghufron, hal ini mencerminkan betapa pentingnya Program JKN dalam mendukung akses masyarakat terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas.
Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyebut pengeluaran BPJS Kesehatan untuk pelayanan kesehatan akan mencapai Rp 30 triliun
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Bagi Karyawan, PLN Gandeng Primaya Hospital
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Jateng-DIY Capai 41,5 Juta Jiwa
- Administrasi Rumah Sakit Berperan Mendorong Pelayanan Kesehatan Berkualitas