Pengeluaran BPJS Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Diprediksi Capai Rp 30 Triliun
Bahkan, lanjut dia, saat ini BPJS Kesehatan memberikan uang muka kepada rumah sakit yang memiliki kinerja yang bagus, serta meningkatkan tarif kapitasi ke FKTP yang akan memberikan insentif kepada penyedia layanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan.
Tahun ini, BPJS Kesehatan fokus pada Transformasi Mutu Layanan.
Salah satu strategi yang ditempuh adalah penyediaan fasilitas kesehatan di daerah terpencil melalui program Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS).
Hal ini akan membantu masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke pelayanan kesehatan.
"Harapannya melalui Program DBTFMS ini masyarakat yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) mendapatkan pelayanan yang lebih mudah. Jadi tidak ada lagi cerita masyarakat Indonesia yang kesulitan dalam mendapatkan akses kesehatan," ujar Ghufron.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga memiliki jutaan data yang sangat berharga.
Melihat potensi data yang begitu besar ini, diharapkan data ini dapat digunakan oleh kalangan akademisi, praktisi, maupun mahasiswa untuk dianalisa.
Data ini dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk merancang dan mengimplementasikan kebijakan kesehatan dalam rangka memajukan Program JKN.
Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyebut pengeluaran BPJS Kesehatan untuk pelayanan kesehatan akan mencapai Rp 30 triliun
- Administrasi Rumah Sakit Berperan Mendorong Pelayanan Kesehatan Berkualitas
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- Bank Mandiri Hadirkan Kopra Hospital Solution demi Capai Tujuan SDGs di Bidang Kesehatan
- NU Care-LAZISNU & Prudential Syariah Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Santri dan Guru