Pengembang Diminta Bangun Rumah Murah
Jumat, 25 Februari 2011 – 14:04 WIB
JAKARTA - Para pengembang yang tergabung dalam berbagai asosiasi baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta diminta membangun rumah murah untuk masyarakat. Pasalnya, ada kecenderungan para pengembang lebih memprioritaskan pembangunan perumahan menengah ke atas, karena untungnya lebih besar. Alhasil masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pun kesulitan membeli rumah karena standar yang dijual developer cukup tinggi. Dia mengungkapkan, kalau Presiden SBY secara khusus meminta Menpera membuat rumah seharga USD 300. Itu berarti rumah yang dijual untuk golongan MBR. "Rumah murah itu bukan berarti kualitasnya jelek. Saya yakin, kalau pengembang besar mau berpartisipasi dalam menyediakan rumah murah bagi MBR, permintaan presiden ini dapat tercapai," ujarnya.
"Ada kekhawatiran pemerintah dengan kecenderunan para pengembang membidik perumahan menengah atas. Kalau hanya segelintir pengembang yang mau menjual rumah kecil untuk MBR, bisa dipastikan backlog (kekurangan kebutuhan) rumah semakin besar. Sebagai gambaran backlog perumahan di Indonesia mencapai 800 ribu per tahun," beber Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) dalam keterangan persnya, Jumat (25/2).
"Ada kekhawatiran pemerintah dengan kecenderunan para pengembang membidik perumahan menengah atas. Kalau hanya segelintir pengembang yang mau menjual rumah kecil untuk MBR, bisa dipastikan backlog (kekurangan kebutuhan) rumah semakin besar. Sebagai gambaran backlog perumahan di Indonesia mencapai 800 ribu per tahun," beber Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) dalam keterangan persnya, Jumat (25/2).
Baca Juga:
JAKARTA - Para pengembang yang tergabung dalam berbagai asosiasi baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta diminta membangun rumah murah
BERITA TERKAIT
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital