Pengembang Rumah Subsidi Sulit Cari Lahan

jpnn.com, SURABAYA - Pengembang rumah bersubsidi di Jawa Timur terkendala lahan yang sesuai dengan harga patokan rumah subsidi.
Akibatnya, pengembang kesulitan merealisasikan target pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketua DPW Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas) Jatim Tri Sugiyanto menyatakan, tidak sedikit lahan yang diincar untuk pembangunan rumah subsidi masuk zona hijau.
Artinya, zona tersebut sudah diatur dalam rencana umum tata ruang kota (RUTRK) untuk kawasan penghijauan dan tidak bisa digunakan untuk pembangunan rumah.
’’Karena itu, kami mengusulkan pada pemerintah daerah untuk mengalokasikan lahan khusus untuk pembangunan rumah subsidi. Yakni, dengan mengubah ketentuan zona dalam RUTRK, sekitar 5–10 hektare untuk membangun rumah FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan),’’ katanya, Minggu (28/5).
Dia meyakini hal itu bisa memudahkan pengembang rumah subsidi dalam merealisasikan target pembangunan.
Tahun ini Asprumnas Jatim mendapat target membangun sebanyak 25 ribu rumah subsidi.
Menurut dia, tanpa peran dari pemerintah daerah, pengembang akan sulit mendapatkan lahan yang harganya sesuai dengan anggaran.
Pengembang rumah bersubsidi di Jawa Timur terkendala lahan yang sesuai dengan harga patokan rumah subsidi.
- PIK 2 Jadi Oase Investasi Properti Menjanjikan di Tengah Ketidakpastian Global
- Pengembang Properti Lippo Cikarang Berkomitmen Menerapkan Pertumbuhan Berkelanjutan
- Adhome Bikin Akses Properti Lebih Mudah dan Transparan
- Pemerintah Siapkan 20 Ribu Rumah Siap Huni untuk Guru, Mendikdasmen: Ada Subsidinya
- Savyavasa, Hunian Kelas Atas yang Jadi Rebutan Pembeli
- Rumah123 dan Ringkas Berkolaborasi untuk Permudah Akses KPR