Pengembangan Aplikasi Dorong Kemajuan Ekonomi Kreatif
“Saat ini sudah dibentuk forum ekonomi kreatif juga banyak kegiatan yang mengarah pada aplikasi dan game. Bahkan ada dalam visi dan misi pemkot dalam ekonomi kreatif,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, sebenarnya saat dilakukan uji petik, Pemkot Balikpapan juga mengusulkan kuliner dan kerajinan.
Namun, Bekraf tetap memilih sektor unggulan Balikpapan aplikasi dan permainan.
“Kami sempat bilang Balikpapan unggul pada kuliner dan kerajinan batik serta tenun. Tim Bekraf menolak karena apa pun kerajinan batik akan kalah dengan Jawa,” ujarnya.
Head of Digital Lounge Telkom Balikpapan Istia Budi mengatakan, pertumbuhan start-up di Kaltim atau di Balikpapan saat ini masih kecil.
Dikembangkan sejak 2014, baru pada 2017 ini ada perkembangan yang cukup bagus.
“Dari tahun ke tahun memang ada pertumbuhan pelaku start-up. Namun pengembangannya masih by project. Aplikasi yang dibuat belum mengarah ke komersial. Baru tahun ini, sekitar tiga aplikasi sudah dikomersialkan,” ungkapnya.
Dia menilai para start-up rata-rata masih takut gagal jika dikomersialkan. Sebab, banyak sekali kendala yang menghambat berkembangnya start-up di Kaltim.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan Doortje Marpaung optimistis pengembangan aplikasi dan permainan akan membantu mempromosikan ekonomi kreatif.
- Malam Penghargaan Citra Pariwara 2024 Sukses Menarik 2.400 Audiens
- Talent Hub 2024, Wadah Regenerasi Talenta Seni Budaya
- Epson Indonesia-IKJ Dorong Kreativitas Generasi Muda dengan Teknologi Cetak di SPOTLIGHT 2024
- Sribufest 2024 Jadi Ajang Apresiasi bagi Freelancer Penggerak Ekonomi Digital
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik