Pengembangan Aplikasi Dorong Kemajuan Ekonomi Kreatif

Mind set masyarakat kebanyakan masih ingin menjadi karyawan kantoran atau bekerja di tambang batu bara dan migas.
Belum banyak yang melihat potensi yang luar biasa di bisnis ini. Ini bisa dilihat dari beberapa aplikasi sudah menghasilkan pundi-pundi uang dan lapangan pekerjaan yang cukup luas.
Apalagi, para orangtua, banyak yang mendorong anaknya untuk jadi pegawai. Mereka masih melihat sebelah mata pekerjaan start-up.
“Kerjanya seperti jin. Diam saja dapat uang,” imbuhnya lantas tertawa.
Dia menambahkan, pelaku industri digital itu tidak harus memakai pakaian rapi layaknya orang kantoran.
Cukup di depan komputer, para pelaku start-up sudah bisa mengembangkan bisnisnya.
Kendala lainnya adalah pemodalan. Minimal investasi start-up ini Rp 50 juta. Dengan modal sebesar itu, pelaku bertahan hingga enam bulan.
“Jika tidak ada profit, ya, siap-siap saja gagal. Lalu, gaji untuk programmer itu cukup mahal. Bahkan siap-siap mengencangkan ikat pinggang,” pungkasnya. (aji/ndu/k15)
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan Doortje Marpaung optimistis pengembangan aplikasi dan permainan akan membantu mempromosikan ekonomi kreatif.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Sambut Era Baru Dari Hiburan, Arka Entertainment Hadirkan Revolusi Teknologi Drone
- Kalteng Berselawat: Syakir Daulay Puji Komitmen Gubernur Agustiar di Industri Kreatif
- Berbagi Kebaikan Ramadan, Bank Mandiri Group Beri Santunan ke 1.750 Penerima di Balikpapan
- Bea Cukai Dorong Peningkatan Ekspor dari 2 Daerah Ini Lewat Sinergi Berbagai Instansi
- Ibas Sebut Seni Ilustrasi Berpotensi Mendorong Perekonomian
- Brigjen Mukti Sebut Direktur Persiba Catur Adi Bandar Narkoba Kaltim