Pengembangan Digital Hub di Batam Tunggu Arahan Pusat
Singapura katanya sudah berminat berinvestasi di bidang digital di Batam. "Sekarang Batam baru memaksimalkan yang sudah ada seperti Kinema di Nongsa dan berharap tambahan dari Singapura," ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Asosiasi Digital Entrepeneurship Indonesia (ADEI) Kepri Ammar Satria mengatakan dengan penetapan Batam sebagai digital hub, maka Batam harus lebih terbuka.
"56 perusahaan akan masuk dari Singapura. Jadi harus ada tindak lanjut. Dengan bekerjasama dengan negara tetangga, maka ekonomi Batam akan lebih baik," katanya.
Penyebab hijrahnya perusahaan-perusahaan digital dari Singapura karena sewa tempat yang mahal disana.
"Untuk sewa co-working space per kursi saja dikenakan tarif 50 Dolar Singapura perhari," jelasnya.
Industri-industri seperti ini tak butuh lahan yang luas untuk operasional, yang dibutuhkan hanyalah meja kerja. Dan itu bisa diperoleh dengan murah di Batam.
"Sisi positif lainnya adalah kompetisi lebih meningkat sehingga industri digital di Batam akan ikut berkembang. Di sisi lain, jika mampu bekerjasama, maka akan mendapat serapan ilmu," pungkasnya.(leo)
Batam sudah ditetapkan sebagai hub digital pada pertemuan International Monetary Fund (IMF) di Bali, beberapa waktu lalu.
Redaktur & Reporter : Budi
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok