Pengembangan Infrastruktur Energi Butuh USD 455 M
Jumat, 21 November 2008 – 13:47 WIB
JAKARTA - Investasi pengembangan infrastruktur energi terbuka lebar. Berdasarkan data proyeksi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kebutuhan investasi pengembangan infrastruktur energi hingga 2030 nanti mencapai USD 455 miliar.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Departemen ESDM Farida Zed mengatakan, pengembangan infrastruktur mutlak dibutuhkan untuk mengimbangi laju peningkatan konsumsi energi dalam negeri. ''Angka itu adalah kebutuhan riil,'' ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional di Gedung Departemen ESDM, Kamis (20/11).
Baca Juga:
Farida memaparkan, kebutuhan terbesar pengembangan infrastruktur ada di sektor listrik. Hingga 2030 nanti, kata dia, dibutuhkan penambahan kapasitas listrik sebesar 155,11 giga watt (GW) dengan total kebutuhan investasi hingga USD 326,53 miliar.
Beberapa infratruktur lain yang harus dikembangkan adalah kilang minyak. Menurut Farida, hingga 2030 nanti dibutuhkan penambahan kapasitas 4,5 juta barel per hari, dengan total kebutuhan investasi USD 101,75 miliar.
JAKARTA - Investasi pengembangan infrastruktur energi terbuka lebar. Berdasarkan data proyeksi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
BERITA TERKAIT
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah