Pengembangan Sensitivitas Spiritual Dalam Pendidikan Modern

Pengembangan Sensitivitas Spiritual Dalam Pendidikan Modern
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Dengan pendekatan ini, pendidikan dapat menjadi platform guna memperkaya pemahaman antar-budaya dan keagamaan, yang pada akhirnya akan mendorong perdamaian dan hak asasi manusia.

Sebagai catatan akhir, mengembangkan sensitivitas spiritual dalam pendidikan tidak hanya penting untuk kesejahteraan mental dan emosional generasi muda, tetapi juga menciptakan masyarakat lebih toleran dan menghargai keragaman.

Spiritualitas dalam praksis dapat meningkatkan kesadaran diri, hubungan dengan sesama, dan alam semesta, serta mengembangkan empati, toleransi, dan integritas.

Pengintegrasian nilai spiritual ke dalam kurikulum, pendidikan modern dapat menghasilkan generasi yang cerdas secara intelektual serta bijak secara emosional dan spiritual, siap menghadapi tantangan global dengan sikap humanis dan berkelanjutan.

Dengan mengakui dan mengakomodasi berbagai ekspresi spiritualitas, kita, dalam hal ini para pendidik, dapat membantu generasi muda menemukan makna dalam hidup mereka dan berkontribusi pada dunia yang lebih damai dan adil.

Dengan pendekatan ini, pendidikan dapat menjadi platform memperkaya pemahaman antar-budaya dan keagamaan, yang pada akhirnya akan mendorong perdamaian dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.(***)

Pengembangan dengan pendekatan sensitivitas spiritual dalam pendidikan modern merupakan aspek krusial yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News