Pengembangan Vaksin Nusantara Menuai Kritik, Begini Respons Bang Saleh
jpnn.com, JAKARTA - Pengembangan vaksin nusantara yang diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menuai banyak kritik, terutama dari para ahli epidemiologi.
Kritik yang muncul antara lain terkait penggunaan sel dendritik, tahapan uji klinis hingga anggaran pengembangannya yang tak sedikit.
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan pengembangan vaksin nusantara itu seharusnya diapresiasi karena dilakukan anak bangsa.
Selain itu, setelah vaksin nusantara mendapat izin penggunaan oleh BPOM, diharapkan bisa menutupi kebutuhan dalam negeri.
"Mudah-mudahan dengan adanya vaksin nusantara ini kita bisa menutupi kebutuhan vaksin dalam negeri kita. Kebutuhan vaksin dalam negeri itu besar sekali," kata Bang Saleh, Rabu (24/2).
Ketua Fraksi PAN DPR itu berharap bangsa Indonesia bisa berdaulat dalam berbagai hal termasuk soal penelitian vaksin Covid-19.
"Kita berharap penelitian yang dilakukan ini benar-benar bisa menjawab salah satu kebutuhan mendesak saat ini dalam memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 di Indonesia," lanjut Saleh.
Mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah itu menyebutkan, perkembangan vaksin nusantara yang memasuki tahap uji klinis fase kedua dinilai sudah cukup baik, sehingga patut dilanjutkan.
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan penelitian vaksin nusantara seharusnya diapresiasi.
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Timnas Indonesia Harus Menang Lawan Bahrain
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis
- RUU TNI Disahkan Jadi UU, Sekjen KOPI Kecam Segala Bentuk Aksi Kekerasan yang Mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa
- DPR Segera Bahas RKUHAP, Muncul Penegasan Penyidikan Harus Pakai CCTV