Pengemudi Layanan Antar Pesanan Asal Indonesia Diuntungkan Lockdown Melbourne
"Dalam satu shift [jadwal kerja], saya kerja sekitar lima jam dan bisa [mengirimkan] 16 sampai 20 order-an," ujar Melky.
Melky mengatakan ia bisa bekerja dua sampai tiga hari dalam seminggu dengan pendapatannya mencapai AU$150, atau lebih dari Rp 1,5 juta, per hari.
"Ada juga beberapa pelanggan yang memberikan tips, mungkin karena mereka sangat butuh sekali, seperti obat-obatan, misalnya," kata Melky.
Menurut Melky sektor jasa antar pesanan masih bisa bertahan di masa depan seandainya pandemi COVID-19 sudah berakhir.
"Sepertinya sudah perubahan gaya hidup di kalangan warga, mereka sudah merasakan kenyamanan dan efektifitas dengan adanya jasa layanan," ujarnya.
Photo: Yanialti Pramono (tengah), seorang pekerja delivery asal Indonesia, mengaku pekerjaannya meningkat dua kali lipat selama masa pandemi. Sebelumnya ia pernah bekerja sebagai delivery pada salah satu toko bunga. (Supplied)
Seorang warga Indonesia lainnya, Yanialti Pramono, juga merasakan adanya peningkatan jasa layanan yang meningkat di saat pandemi COVID-19 di Melbourne.
Ia sudah bekerja sebagai pengantar barang di kota Melbourne sejak dua setengah tahun terakhir, dimulai dengan menjadi pengemudi pengantar bunga di sebuah toko bunga.
Aturan pembatasan aktivitas warga di Melbourne telah menyebabkan banyak orang kehilangan pendapatannya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata