Pengemudi Ojol Indonesia Apresiasi Putusan Tarif Baru Ojek Online
"Kalau penumpang bertemu driver bermasalah bisa langsung mengeluh ke aplikator, tapi kalau giliran kita yang bertemu penumpang yang bermasalah, apa cari gara-gara dan mereka main lapor saja ke aplikator."
"Kami mau mengadu kemana dan kami gak bisa komplain'.
"Aplikator biasanya langsung kasih sanksi, Akun kita tiba-tiba di suspend, kita gak bisa dapat order, kan repot. Jadi nasib driver ini selalu kayak telur di ujung tanduk." tuturnya kepada Iffah Nur Arifah dari ABC Indonesia.
Sementara menurut Syarief sebagai mitra dari perusahaan aplikasi transportasi online, pengemudi sangat dituntut berkinerja baik.
"Kita harus usahakan akun kita 'sehat' agar dapat order banyak, jangan sampai akun kita 'sakit' alias banyak catatan di sistem aplikator. Entah kita mungkin sering nolak order atau dikomplain pelanggan, itu server di aplikasi bakal terbaca dan akan males kasih kita order." tuturnya.
"Jadi driver sangat terikat dengan sistem dari aplikator. Meski mitra dan katanya bebas, tapi gak sesantai dan segampang orang bilang, kita tetep harus kerja keras dan serius menjalaninya, kayak orang kerja beneran," katanya.
Indra, pengemudi ojol perlu dibatasi
Photo: Indra, menilai jumlah pengemudi ojek online perlu dibatasi agar persaingan antar sesama pengemudi menjadi lebih adil. (ABC: Iffah Nur Arifah)
Ditemui sedang beristirahat di sebuah shelter khusus pengemudi ojek online di kawasan Depok Jawa Barat, Indra, 41 tahun, mengeluhkan sepinya order yang masuk ke akunnya pada hari ini.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata