Pengerjaan Digenjot, Proyek JLNT Ditarget Selesai Akhir 2012
Jumat, 15 Juni 2012 – 00:35 WIB
PROYEK pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M terus dikebut. Sehingga upaya mengurangi kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Proyek tersebut juga mengalami percepatan pengerjaan. Secara keseluruhan, diperkirakan selesai pada akhir 2012. Di sisi lain, Kepala Seksi PP Simpang Tak Sebidang DPU DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan, pengerjaan proyek JLNT sendiri dibagi ked alam lima area masing-masing paket Pasar Cipete, Paket Cipete Utara, Paket Taman Brawijaya, Paket Prapanca dan Paket Mabak. Kelima paket tersebut dikerjakan oleh beberapa perusahaan kontraktor pemenang tender. Penggunaan beberapa perusahaan kontraktor dalam proses pembangunan proyek sepanjang 5 km itu dengan pertimbangan mengejar target waktu penyelesaian.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, penyelesaian pembangunan JLNT Antasari-Blok M terus dikerjakan secara cermat dan tepat waktu. "Setelah selesai, masyarakat akan menikmati keberadaan JLNT itu," ujar Hadi kepada INDOPOS, Kamis (14/6).
Baca Juga:
Sesuai dengan instruksi gubernur, sambung Kukuh, Kepala DPU DKI Ery Basworo telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengerjakan setiap proyek pembangunan tepat waktu. "Pak Ery selalu menanyakan berbagai perkembangan atas pembangunan JLNT. Sehingga semua pihak terkait bekerja dengan sungguh-sungguh," tandas dia.
Baca Juga:
PROYEK pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M terus dikebut. Sehingga upaya mengurangi kemacetan arus lalu lintas di kawasan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS