Pengerukan Sungai Banjar Dikritik

Pengerukan Sungai Banjar Dikritik
Pengerukan Sungai Banjar Dikritik
TOUNA -  Pengerukan pasir di Sungai Banjar, Desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Unauna (Touna) yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat di sekitar sungai tersebut menuai kritikan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Touna.

Abdul Haris Balango, Anggota Komisi I DPRD Touna ketika dihubungi mengatakan pengerukan tersebut, merupakan eksploitasi sungai yang dilakukan perusahaan. Namun sepertinya tidak memenuhi syarat kelayakan uji lingkungan yang sebenarnya harus dilakukan, sehingga tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan yang merugikan warga.

"Sebenarnya sebelum pengerukan terlebih dulu perusahaan melakukan uji kelayakan lingkungan dalam penyusunan Amdal, dan harus melihat faktor manusiawi juga. Kalau tidak salah Amdalnya ada, namun sepertinya praktiknya di lapangan yang tidak berjalan baik, sehingga berujung seperti ini," ujarnya kepada Radar Sulteng (Grup JPNN).

Haris yang juga berasal dari dapil di wilayah tersebut, membenarkan bahwa pengerukan yang dilakukan salah satu perusahaan ternama di Kabupaten Touna untuk kepentingan penimbunan landasan pacu Bandara Udara (Bandara) ampana, memang sangat merugikan warga. "Kami sudah melihat langsung, dari hasil identifikasi kami, memang dampak pengerukan itu sudah parah, selain lingkungan yang rusak jugga merugikan warga karena  banyak tanaman pertanian warga seperti coklat dan kelapa yang tumbang," katanya.

TOUNA -  Pengerukan pasir di Sungai Banjar, Desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Unauna (Touna) yang menimbulkan kerugian bagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News