Pengerukan Sungai Banjar Dikritik

Pengerukan Sungai Banjar Dikritik
Pengerukan Sungai Banjar Dikritik
Pengerukan yang dilakukan tanpa melihat faktor kelayakan lingkungan tersebut kini mengakibatkan sungai banjar melebar. Selain itu, juga menimbulkan abrasi sungai yang begitu besar yang semakin hari semakin menghantam pinggiran sungai, sehingga menimbulkan longsor. Sementara di atas pinggiran sungai terdapat perkebunan warga.

"Akibat pengerukan itu, juga timbulnya abrasi sungai. Olehnya, kami menilai pengerukan yang dilakukan perusahaan tersebut, sebaiknya dihentikan sebelum menimbulkan kerusakan lingkungan yang lebih besar dan lebih menyengsarahkan warga, dan kepada SKPD yang terlibat dalam kegiatan ini, kami harapkan secepatnya bertindak kembali melihat dan mengawasi layak tidaknya eksploitasi perusahaan tersebut" tegas Aes, sapaan akrabnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat ini, juga mengharapkan agar pihak perusahaan dan instansi teknis terkait, bisa melihat dan merasakan apa yang telah dialami warga. Sebab jika sejak awal faktor lingkungan dan manusia harus lebih menjadi dasar untuk melakukan ekploitasi pasti tidak akan terjadi seperti ini. "Kami dari dewan akan memediasi hal ini, termasuk membicarakan dampak yang telah dialami warga, karena saat ini akibat pengerukan tersebut sudah banyak warga yang mengeluh karena dirugikan dan menjadi korban dalam kegiatan itu," pungkasnya.(cdy)


TOUNA -  Pengerukan pasir di Sungai Banjar, Desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Unauna (Touna) yang menimbulkan kerugian bagi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News