Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi Dibutuhkan dalam Membangun Digital Entrepreneurship

"Apa yang harus kita sadari dalam membangun digital entrepreneurship ini sebagai sarana penopang (ekonomi)? Manfaatkanlah teknologi ini tepat penggunaannya, dan tepat kebermanfaatannya," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Taufiq Abdullah mengatakan teknologi digital telah membuka banyak peluang baru untuk memberi penghasilan yang cukup menggiurkan bagi masyarakat.
Tentu saja untuk mencapai semua itu, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan memadai yang diiringi komitmen dan konsistensi yang kuat dari para pelaku usaha digital atau digital entrepreneur.
Dia mengatakan Indonesia diprediksi oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Negara-negara Maju (OECD), akan punya PDB pada 2045 mencapai 8,89 triliun dolar AS dan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia.
Hal ini tak lepas dari bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Di mana pada 2035 komposisi masyarakat adalah 70 persen generasi produktif (15-64 tahun) dan 30 persen usia tidak produktif (di atas 65 tahun).
"Jadi, kalau usia Anda sudah 50 tahun itu belum tua," sebut Taufiq.
Akan tetapi, lanjut Pembina Lembaga Amil Zakat "Ruang Amal Indonesia" ini, bonus demografi bisa menjadi berkah tapi juga bisa menjadi musibah.
Menjadi berkah kalau pemerintah mampu memberdayakan sumber daya manusia, melakukan investasi besar di bidang pendidikan, serta membangun dan mengembangkan industri rumahan. Hal tersebut telah sukses dilakukan China saat mendapatkan bonus demografi.
Dalam membangun digital entrepreneurship dibutuhkan pengetahuan, strategi, dan konsistensi.
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Dari Jepara ke Dunia, Natural Wood Sukses Tembus 25 Negara
- Aplikasi Kantong UMKM Bantu Pelaku Usaha Jateng Berkembang di Era Digital
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Transformasi Digital sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi di Era Perang Dagang Global
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet