Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi Dibutuhkan dalam Membangun Digital Entrepreneurship
![Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi Dibutuhkan dalam Membangun Digital Entrepreneurship](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/05/20/webinar-series-ngobrol-bareng-legislator-bertajuk-membangun-tkmu.jpg)
Tetapi, Afrika Selatan gagal memanfaatkan momentum bonus demografi karena pemerintahnya tidak bisa menyiapkan SDM untuk mengisi lapangan pekerjaan.
Nah, ditambahkan Taufiq, untuk menuju Indonesia Emas 2045, mau tidak mau masyarakat harus melek digital. Memahami dan memanfaatkan teknologi digital.
Terlebih, menurut data Bappenas 2023, teknologi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 hingga 7,1 persen.
"Saya berharap guru-guru bisa lebih kreatif secara individual maupun kolektif (untuk memulai berwirausaha di bidang digital)," pinta Anggota Dewan Syuro DPP PKB 2019-2024 ini.
Soal pemanfaatan teknologi untuk masuk dalam digital entrepreneurship juga menjadi sorotan Dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Sarno.
"Inti dari digital entrepreneurship adalah kreativitas dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan pasar," ujar Sarno.
Namun demikian, kata Sarno, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam membangun digital entrepreneurship.
"Pertama, akses terhadap teknologi dan infrastruktur digital yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan bisnis online," papar Konsultan Pendamping UMKM Sertifikat Kompetensi BNSP Jakarta ini.
Dalam membangun digital entrepreneurship dibutuhkan pengetahuan, strategi, dan konsistensi.
- Profil Audrey Davis, Putri David eks Naif yang Tengah jadi Buah Bibir
- Akun Media Sosial Anggota DPD RI Terpilih Lia Istifhana Diserang Hacker
- Kemenkominfo Beber Alasan Telegram Tak jadi Diblokir, Oh Ternyata
- Dukung Transformasi Digital, Pegadaian Hadir di Tech In Asia Product Development Conference 2024
- Erma PKB Dorong Pihak Kampus Mendampingi UMKM Mencetak Entrepreneur Andal
- X Umumkan Layanan Live Streaming Bakal Berbayar, Media Sosial Lain Gratis