Pengetatan Seperti PPKM Darurat juga Diberlakukan di 43 Daerah Luar Jawa-Bali
jpnn.com, JAKARTA - Pengetatan seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat juga diberlakukan di 43 daerah di luar Pulau Jawa dan Bali.
Menurut Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Suhajar Diantoro, pengetatan itu diatur dalam PPKM mikro.
“Dalam Inmendagri 17, selain tetap meneruskan PPKM mikro di seluruh Indonesia, kami kecualikan untuk 43 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali untuk diperketat yang yang pengetatannya mirip di 122 kabupaten/kota di Jawa dan Bali,” ujar Suhajar Diantoro dalam keterangannya, Kamis (8/7).
Sebanyak 122 daerah di Pulau Jawa dan Bali sebelumnya ditetapkan sebagai daerah zona merah sesuai asesmen dari Menteri Kesehatan diberlakukan PPKM Darurat, 3-20 Juli.
Menurut Suhajar, pengetatan di 43 daerah dilakukan menyusul lonjakan kasus penularan COVID-19 di wilayah tersebut.
“Secara menyeluruh 122 (daerah di Jawa-Bali) ditambah 43 (daerah) seluruh Indonesia, ada 165 kabupaten/kota, yang di Jawa-Bali disebut darurat, di luar Jawa-Bali disebut pengetatan, di luar kabupaten/kota yang 165 tadi tetap menyelenggarakan PPKM mikro,” ucapnya.
Kemendagri menerbitkan aturan perpanjangan PPKM berbasis mikro, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 17/2021.
Dalam Inmendagri yang terbit 5 Juli 2021 dan mulai berlaku 6 Juli 2021 tersebut, termuat aturan pengetatan seperti PPKM darurat bagi daerah yang telah diklasifikasikan sebagai daerah yang levelnya memenuhi prasyarat pemberlakuan pembatasan lebih ketat.(Antara/jpnn)
Pengetatan seperti PPKM Darurat juga diberlakukan di 43 daerah di luar Jawa-Bali, semoga bisa menekan COVID-19.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kepala BPSDM Kemendagri Tekankan Pentingnya Skill Kepemimpinan Saat Menutup Diklat PKA-PKP
- Sinergi Tanpa Sekat Jadi Kunci Kemajuan Wilayah Metropolitan
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Mempercepat Penyelesaian RTRW dan RDTR
- Mendagri Tito Minta Pemda Percepat Pendataan Irigasi di Daerah untuk Swasembada Pangan