Penggagas Skema Ponzi asal Australia Veronica Macperhson Dilarang Beroperasi

Seorang perempuan pengusaha asal Australia Barat, Veronica Macpherson yang dituduh menjalankan bisnis skema Ponzi, dimana para investor asal Malaysia dan Singapura berhasil dibujuk untuk menanamkan modal di bisnis properti di Pilbara, telah dilarang untuk melakukan bisnis di bidang keuangan.
Skema Ponzi yang dijalankan Macpherson berhasil mengumpulkan dana $AUD 180 juta.
Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) badan yang menjadi pengawas bisnis keuangan mengatakan Macpherson terlibat dalam kegiatan 'penipuan' dan 'memberikan informasi tidak benar' ketika mempromosikan Proyek Newman Estate di Pilbara kepada investor asing.
Pilbara adalah kawasan pertambangan yang terletak sekitar 1280 km dari ibukota Australia Barat, Perth.
ASIC mengatakan Macpherson tidak memiliki karakter yang baik dan terlibat dalam perilaku yang tidak jujur yang bertentangan dengan hukum jasa keuangan.
Perusahaan milik Macpherson Macro Group dituduh tetap mempromosikan skema ini kepada para investor sehingga mereka tetap mendapat pemasukan dalam skema yang disebut ASIC sebagai skema Ponzi, padahal sudah dilarang oleh pihak berwenang Australia.
Skema Ponzi adalah sistem yang digunakan untuk meraup dana dari investor, dimana dana dari investor yang bergabung belakangan digunakan untuk membayar kepada para investor sebelumnya.
Bisnis yang menggunakan skema ini biasanya tidak memiliki aset sama sekali atau jumlah aset awal yang sangat kecil, dan sistem operasi seperti ini besar kemungkinan nantinya akan mengalami kebangkrutan dan para investor akan kehilangan dana mereka.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya