Pengganti Antasari Jangan Suka Dugem
Jumat, 28 Agustus 2009 – 20:48 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dituntut hati-hati dalam menyiapkan nama-nama calon pengganti Antasari Azhar, menjelang perubahan status ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif itu dari tersangka menjadi terdakwa. Indonesian Corruption Watch (ICW), sebagai lembaga yang konsen menyoroti kasus korupsi, meminta SBY dan DPR tidak salah pilih siapa yang paling tepat menggantikan Antasari untuk memimpin lembaga superbody itu. Menanggapi wacana yang dilontarkan ketua DPR-RI Agung Laksono bahwa empat wakil ketua KPK yang tersisa bisa saja semuanya dilengserkan, merupakan pendapat yang bertentangan dengan undang-undang. “Kami menentang keras opsi-opsi yang ditawarkan oleh DPR dan Kejaksaan Agung. DPR yang berpendapat bahwa semua pimpinan KPK bisa dilengserkan, cara berpikir seperti itu melanggar undang-undang. Kalau mau ganti ya yang bermasalah saja, masak yang bagus juga harus diungkit-ungkit," kata Adnan.
“Calon pengganti Antasari pastinya yang tidak bermasalah, tidak suka dugem (dunia gemerlap malam, red), termasuk main golf. Tapi main golf itu juga harus kita lihat, dia main dengan siapa, tidak mungkin main sendirian kan. Makanya jangan berspekulasi memilih calon pengganti Antasari,” cetus wakil koordinator ICW Adnan Topan Husodo di Jakarta, Jumat (28/8)
Baca Juga:
Untuk menyampaikan kriteria calon pengganti Antasari, kata Adnan, Senin lusa ICW akan menyampaikan secara tertulis kepada KPK dan menggelar jumpa pers. “Kriteria itu secara umum sebenarnya ada di dalam undang-undang. Tapi memang semua calon harus melalui proses seleksi, nanti yang membentuk tim itu adalah presiden. Nama-nama yang masuk akan disampaikan oleh SBY ke DPR untuk mengikuti fit and proper test (uji kelayakan),” bebernya.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dituntut hati-hati dalam menyiapkan nama-nama calon pengganti Antasari Azhar, menjelang perubahan
BERITA TERKAIT
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Waspadai Ajakan Jihad ke Suriah, Jangan Terjebak
- Terdakwa Suparta Sebut Penerimaan Negara Triliunan dari Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Menteri Olahraga Saudi Surati Menpora Dito, Ucapkan Selamat dan Siap Berkolaborasi
- KPK Dalami Pihak-pihak yang Memberikan Suap kepada Bupati Situbondo
- Kemenag Kembali Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Tertinggi