Pengganti Kapolri Idham Azis Harus Mampu Membaca Emosi Publik
jpnn.com, JAKARTA - Chairman Democare Satria Alza Perdana mengatakan, pergantian Kapolri pada 2021 menjadi momentum partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan gagasan kepada Polri agar lebih mengayomi.
“Selain itu, Polri juga dihaapkan bisa lebih melayani masyarakat serta menegakkan hukum yang berkeadilan,” kata dia dalam diskusi virtual bertajuk Telaah Kritis Regenerasi Kepemimpinan Di Tubuh Polri, Senin (7/12).
Sementara itu, anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto berharap pemerintah transparan dan melibatkan masukan publik dalam memilih pengganti Kapolri Idham Azis.
Dia menambahkan, Kapolri harus memenuhi beberapa kriteria. Di anaranya integritas, kapasitas, kapabilitas, dan rekam jejak baik dan bersih.
Selain itu, sambung Didik, calon Kapolri harus mempunyai komitmen dalam mereformasi Polri.
“Kaporli wajib memiliki acceptabilitas cukup di tubuh Polri dan Kapolri harus mejaga netralitas lembaga kepolisian,” sebut Didik.
Di sisi lain, aktivis kepemudaan Riyan Hidayat mengingatkan pentingnya regenerasi kepemimpinan agar ada optimisme dan gagasan baru untuk Polri yang lebih baik.
"Kapolri harus mampu membaca keadaan sosial dan bisa membaca emosi publik, bukan sekadar emosi penguasa,” kata mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta itu. (jos/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
pergantian Kapolri pada 2021 menjadi momentum partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan gagasan kepada Polri agar lebih mengayomi.
Redaktur & Reporter : Ragil
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Direktorat PPA &PPO Diharapkan Dorong Peringkat Kesetaraan Gender Indonesia