Pengganti Strauss-Kahn di IMF, Pelobi Diunggulkan
Ekonom Neoliberal Tak Ngoyo Kampanye
Minggu, 29 Mei 2011 – 09:19 WIB
Pengalamannya sebagai pengacara dan pendidikan ilmu politik yang pernah dia tekuni diyakini akan memberikan nilai lebih pada kemampuan Lagarde dalam menganalisis perekonomian. "Dia sangat familier dengan isu-isu yang berkembang di dunia internasional. Dia juga negosiator andal dengan insting politik cukup baik," terang DeAnne Julius, pimpinan lembaga think-tank Chatham House. Dia berharap bursa pemilihan yang bergulir mulai 10 Juni nanti berpihak pada Lagarde.
Jika 30 Juni nanti Lagarde terpilih sebagai managing director baru IMF, dia akan menjadi pejabat ke-11 yang tak berlatar belakang ekonomi. Bahkan, dia tidak sekalipun menduduki jabatan penting bank sentral. Karirnya dalam bidang ekonomi baru dimulai empat tahun lalu saat dia menjadi menkeu. Posisi managing director IMF akan jadi jabatan ekonomi kedua bagi Lagarde setelah menkeu.
Sayang, ada sedikit hambatan yang bisa menggagalkan pencalonan Lagarde. Dia terjerat kasus dengan pebisnis Bernard Tapie, teman dekat Presiden Nicolas Sarkozy. Dia dituduh menyalahgunakan kekuasaan terkait penyelesaian kasus sengketa Tapie dengan bank publik Crédit Lyonnais. Konon, lewat campur tangan Lagarde, Tapie harus bayar EUR 385 juta (sekitar Rp 4,62 triliun) kepada pemerintah.
Sejauh ini, Lagarde membantah tudingan tersebut. Demi kelancaran karirnya di IMF, dia harus sudah menyelesaikan kasus hukum itu awal Juni. "Tak ada bukti kuat dalam kasus ini. Jadi, mengapa saya harus risau," ujarnya santai. Sarkozy juga yakin kasus Lagarde bisa diselesaikan.
NEW YORK - Ada beberapa nama yang saat ini beredar sebagai calon pengganti Dominique Strauss-Kahn. Di antaranya, Axel Weber, 53, mantan presiden
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer