Pengganti Strauss-Kahn di IMF, Pelobi Diunggulkan
Ekonom Neoliberal Tak Ngoyo Kampanye
Minggu, 29 Mei 2011 – 09:19 WIB
Sementara itu, meskipun kalah populer dari Lagarde, Carstens punya latar belakang ekonomi yang lebih mantap. Bahkan, tokoh 52 tahun itu cukup lama mempersiapkan diri untuk menjadi petinggi IMF. Jauh sebelum Strauss-Kahn terjerat kasus pelecehan seksual di Hotel Sofitel, New York. Sayang, ekonom Meksiko tersebut dianggap terlalu konservatif. Mazham dan kebijakan perekonomiannya pun dianggap terlalu kuno.
Para pengamat ekonomi Meksiko menjuluki Carstens sebagai ekonom neoliberal yang cenderung berpihak pada kebijakan-kebijakan ramah pasar. Dua hal itu merupakan pilar utama penyokong eksistensi IMF selama bertahun-tahun. Karena itu, pemerintah Brazil menganggap Carstens terlalu kuno. Bahkan, doktor ekonomi dari University of Chicago itu dikenal sebagai ekonom ortodoks meski punya karir moncer di bidang perekonomian.
Penggemar baseball itu pernah menjabat sebagai menteri keuangan Meksiko pada 2006-2009. Dia pernah mencatat prestasi di dalam negeri dengan mengegolkan reformasi ekonomi lewat Kongres. Berkat reformasi yang dia gagas itu, pemerintah Meksiko mengizinkan privatisasi lembaga pensiun. Sebelum menjabat pucuk pimpinan tertinggi bank sentral Meksiko, dia pernah jadi deputi managing director IMF.
"Dia kandidat tepat untuk mendatangkan perubahan di IMF," ujar Sebastian Edwards, mantan pejabat Bank Dunia yang kini menjadi dosen ilmu ekonomi internasional pada University of California, Los Angeles. Dukungan sama diungkapkan mantan kepala ekonom IMF Simon Johnson. Menurut dia, kemampuan dan pengalaman Carstens di bidang ekonomi tak diragukan lagi. Apalagi, dia adalah tokoh netral dan tak berpihak pada partai politik manapun.
NEW YORK - Ada beberapa nama yang saat ini beredar sebagai calon pengganti Dominique Strauss-Kahn. Di antaranya, Axel Weber, 53, mantan presiden
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer