Penggemar K-Pop di Indonesia Cukup Kuat untuk Jadi Agen Perubahan?

Dampaknya, kampanye tersebut memperlihatkan banyaknya kursi kosong.
Mereka juga memiliki kebiasaan membanjiri tanda pagar (tagar) kelompok sayap kanan dengan konten-konten yang sama sekali tidak relevan.
Baru-baru ini, penggemar K-Pop membajak tagar #ImpeachBidenNow di Twitter, membanjirinya dengan foto-foto idola K-Pop mereka dan akhirnya menenggelamkan postingan yang mengkritik Presiden AS Joe Biden.
External Link: @MBookworm02 tweet: I heard we're invading a right-wing tag
"Tidak, kami tidak akan memakzulkan (Biden). Tapi, wow saya suka BTS," demikian ditulis oleh salah seorang penggemar K-Pop.
Di Thailand, banyak penggemar K-Pop bergabung dengan demo pro-demokrasi sepanjang tahun lalu, menggunakan referensi budaya pop untuk mengkritik Pemerintah yang berpihak pada militer di negara itu.

Arendeelle dari Elf Indonesia mengatakan basis fokus penggemar K-Pop telah berubah seiring berjalannya waktu.
Inilah fenomena para penggemar K-pop di berbagai belahan dunia: menyuarakan dukungan kuat bagi gerakan Black Lives Matter (BLM), mempermalukan Donald Trump, hingga melontarkan kritik terhadap Pemerintah Thailand
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Lantik 3.344 PPPK & 352 CPNS, Rudy Susmanto Pengin ASN Jadi Agen Perubahan
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam