Penggemar K-Pop di Indonesia Cukup Kuat untuk Jadi Agen Perubahan?
"Pemerintah Korea akan terus berupaya memperluas minat pada konten seperti K-Pop dan drama yang ada saat ini menjadi apresiasi terhadap budaya, seni, dan sastra tradisional kami juga," ujar Konjen Hong.
Profesor Dal Yong Jin, pakar media di Universitas Simon Fraser di Vancouver, mengatakan setiap negara memiliki "fandom unik" sendiri untuk produk budaya Korea.
Misalnya, ada basis penggemar yang lebih besar untuk K-Pop dibandingkan K-Drama di Thailand karena salah satu anggota Blackpink - grup band perempuan yang populer - berasal dari Thailand.
Photo: Blackpink saat tampil di ajang Coachella Valley Music And Arts Festival tahun 2019 di California. (Getty/AFP)
BTS, ARMY dan keadilan sosial
Klub penggemar K-Pop, yang sering mengumpulkan uang untuk membelikan hadiah bagi grup atau idola favorit mereka, juga menyediakan diri untuk menggalang dana bagi tujuan amal.
"Proses penggalangan dana untuk bencana alam ternyata jauh lebih cepat daripada donasi hadiah ulang tahun idola kami," jelas Arendeelle dari Elf Indonesia.
Dr Sarah Keith menyebutkan penggemar K-Pop telah membangun tradisi penggalangan dana amal yang kuat.
Photo: Penggemar group K-Pop BTS menyebut diri mereka sebagai ARMY. (Reuters: Brendan McDermid/ABC: Luke Tribe)
Inilah fenomena para penggemar K-pop di berbagai belahan dunia: menyuarakan dukungan kuat bagi gerakan Black Lives Matter (BLM), mempermalukan Donald Trump, hingga melontarkan kritik terhadap Pemerintah Thailand
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina