Penggerebekan Teroris 2 Jam sebelum SBY Tiba
Rabu, 02 Juli 2008 – 13:27 WIB
PALEMBANG – Jaringan teroris sudah ekspansi sampai di Palembang, Sumatera Selatan. Sepasukan polisi dari Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror dibekingi puluhan anggota Satbrimobda Polda Sumsel menggerebek rumah nomor 2110 milik (alm) Bustam Alamsyah di Jalan Papera, RT 34, Kelurahan Sei Pangeran, Palembang, sekitar pukul 15.00 WIB Selasa (1/7). Penggerebekan tersebut hanya selang dua jam sebelum tibanya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kota Empek-Empek itu untuk membuka Kongres XX PGRI di Palembang pukul 17. 00 WIB Dalam penggerebekan itu, anggota Densus 88 AT Mabes Polri menyita sekantong peralatan yang diduga digunakan untuk merakit bom. Juga ada sejumlah alat yang diduga detonator untuk meledakkan bom rakitan. Di radius sekitar 100 meter dari rumah tersebut, polisi memasang police line. Sekitar satu jam, anggota Densus 88 menyusuri setiap inci bagian dalam dan luar rumah bercat kuning tersebut. Sekitar pukul 16.30 WIB, empat mobil, termasuk Kijang LGX BG 1676 ME, meninggalkan lokasi penangkapan. Sementara itu, pintu masuk ke rumah Bustam dijaga ketat delapan anggota Satbrimobda Polda Sumsel dipimpin Ipda Suyitman. Sekitar 30 menit kemudian, mobil rombongan Densus 88 dan sebuah mobil Land Cruiser warna hijau tua kembali mendatangi lokasi penangkapan.
Dalam penggerebekan di rumah tersebut, dua pria ditangkap. Sumatera Ekspres (Grup JPNN) mendapatkan informasi, dua pria yang diduga teroris tersebut berinisial Wah dan Fa. Penangkapan itu merupakan pengembangan lebih lanjut tindakan jajaran Densus 88 Mabes Polri. Menurut informasi, sebelum itu, Densus 88 menangkap seorang anggota jaringan teroris yang bersembunyi di kawasan Musi Banyuasin (Muba).
Baca Juga:
Bagaimana kronologi penggerebekannya? Tim dari Densus 88 dan anggota Satbrimobda Polda Sumsel tiba di lokasi penangkapan dengan empat mobil. Begitu empat mobil itu merapat ke depan pagar rumah, seorang pria berbadan pendek berlari ke arah warung milik Sulaiman yang persis berada di samping kiri rumah Bustam Alamsyah. Melihat buruannya lari, anggota Densus 88 AT melepaskan tembakan ke udara sembari mengejarnya. ”Terdengar dua kali tembakan ke udara,” ujar Jauhari, 40, warga sekitar. Tak lebih dari 10 menit, pria yang mencoba kabur itu dapat diringkus.
Untuk menyembunyikan wajah pria itu, anggota Densus 88 AT langsung memasangkan topeng ke kepalanya. Terpisah, sejumlah anggota Densus 88 AT dibantu anggota Satbrimobda Polda Sumsel juga bergerak masuk ke rumah Bustam Alamsyah. Dari dalam rumah tersebut, ditangkap seorang pria yang dicurigai pula sebagai anggota teroris yang dicari. Dua orang itu langsung dinaikkan ke mobil Kijang LGX Silver BG 1676 ME dengan penjagaan ketat.
Baca Juga:
Anggota Densus 88 yang turun dari dua mobil tersebut kembali masuk dan menyisir ke rumah. Dalam penyisiran yang berlangsung sekitar 30 menit itu, ditemukan dua kantong serbuk warna abu-abu. Saat dibawa ke ruang tamu, tercium aroma cukup menyengat dari serbuk tersebut. Sekitar pukul 17.00 WIB, seluruh anggota Densus 88 keluar dari rumah itu. Salah seorang anggota membawa kantong plastik transparan berisi alat-alat dan perlengkapan yang diduga untuk merakit bom.
PALEMBANG – Jaringan teroris sudah ekspansi sampai di Palembang, Sumatera Selatan. Sepasukan polisi dari Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror
BERITA TERKAIT
- 23 Personel Polisi di Sumut Dipecat Sepanjang 2024
- Tinjau Sejumlah Lokasi, AKBP Ruri Pastikan Keamanan Selama Libur Nataru di Banyuasin
- Harimau Sumatra Terekam Kamera di Pesisir Barat Lampung, Melintas Dekat Kandang Jebak
- Satlantas Polrestabes Palembang Sediakan 12 Kantong Parkir di Malam Tahun Baru
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia