Penggiat Anti-Narkotika: Andi Arief Tidak Pantas Dipercaya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengecam politikus Partai Demokrat Andi Arief karena kerap membuat kegaduhan lewat pernyataan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Henry meminta masyarakat tidak percaya ucapan Andi Arief karena kredibilitas anak buah Susilo Bambang Yudhoyono itu pantas diragukan.
“Jangan percaya Andi Arief, omongannya ngelantur. Ucapan Andi Arief ini asal njeplak, tendensius. Enggak ada ucapan dia yang bisa dipertanggungjawabkan,” kata Henry, dalam pernyataan tertulis kepada wartawan, Selasa (21/1).
Henry menyampaikan, mantan wakil sekjen Partai Demokrat tersebut sering merendahkan kehormatan pihak lain di media sosial hingga menimbulkan kegaduhan dan kebencian. Salah satu contohnya adalah saat Andi Arief menyebut ada tujuh kontainer yang membawa surat suara sudah tercoblos.
Parahnya lagi, lanjut dia, pada 4 Maret 2019, Andi Arief ditangkap di sebuah hotel di Jakarta bersama seorang perempuan. Dalam penangkapan itu, polisi menyita alat isap sabu-sabu sebagai barang bukti.
Terkait kasus itu, Henry Yoso menilai ada sejumlah kejanggalan karena Andi Arief hanya diwajibkan rehabilitasi rawat jalan di BNN.
“Orang yang direhab itu hanya orang yang mengalami ketergantungan, alias pecandu. Tapi saya heran, kok enggak diproses secara hukum?” ujar Henry.
“Rehab itupun hanya berobat jalan. Namanya rehab yang memenuhi standar internasional itu harus menggunakan metode Therapeutic Community (TC),” sambung politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengecam politikus Partai Demokrat Andi Arief
- BSI Sedang Asyik Melayani ASN di Dalam Mes, Brak! Datang Tamu Tak Diundang
- Selamat, Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Terima Penghargaan Insan P4GN dari BNNP Jawa Tengah
- Bea Cukai dan Polres Siak Gagalkan Penyelundupan 2,6 Kg Sabu-Sabu, 2 Orang Diamankan
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Rilis Kinerja Pengawasan Selama 2024 dalam Dukung Asta Cita