Pengguna Bus AKAP Turun, Pemprov DKI Janji Berbenah
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andi Yansyah mengatakan, pengguna bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di sejumlah terminal pada mudik lebaran tahun ini tidak begitu ramai dibanding tahun lalu.
Hingga H+2, pengguna bus AKAP setidaknya berjumlah sekitar 164.057 jiwa. Angka ini menurun dibandingkan jumlah pengguna AKAP tahun lalu di hari yang sama, yakni sekitar 212.591 jiwa.
"Banyak bus AKAP yang hanya pakir di terminal akibat sepi pengunjung. Pengguna AKAP tahun ini menurun 21 persen ketimbang tahun lalu," kata Andri, Senin (20/7).
Ia menjelaskan, peminat bus AKAP berkurang tahun ini karena disebabkan kurang nyamannya kondisi terminal dan armada bus. Penyebab lainnya adalah program mudik gratis, pengguna kendaraan pribadi dan peningkatan layanan kereta api.
Karena itu, Dishubtrans DKI akan melakukan pembenahan supaya bisa meningkatkan pengguna bus AKAP. Misalnya dengan melakukan pergantian sumber daya manusia, yang mana orang-orang lama diganti dengan orang baru yang memiliki visi ke depan dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat.
Selain itu, Dishubtrans DKI akan membuat peraturan atau rambu-rambu yang ketat dan tegas. Andri menyatakan, pihaknya akan mencontoh PT KAI.
"Kami mau mencontoh PT KAI dalam meningkatkan pelayanannya. Paling penting kami ganti orang-orang lama dengan orang-orang baru," tandas Andri. (gil/jpnn)
JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andi Yansyah mengatakan, pengguna bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di sejumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS