Pengguna Medsos Bela Backpacker Perempuan yang Dibunuh di Ekuador

Ia kemudian mengatakan, dirinya langsung menyalahkan para pembunuh tapi niatnya adalah agar para perempuan mengurus diri mereka.
"Saya fokus pada pencegahan," sebutnya.
Dalam menanggapi komentar yang bernada menyalahkan korban, seorang perempuan dari Paraguay menulis di Facebook dari perspektif dua gadis yang telah meregang nyawa itu. Unggahan tersebut lantas tersebar luas.
"Lebih buruk daripada kematian adalah penghinaan yang mengikutinya. Orang mulai mengajukan pertanyaan tak berguna, 'pakaian apa yang Anda kenakan?', 'Kamu masuk ke wilayah yang berbahaya, apa yang kamu harapkan?,” tulis Guadalupe Acosta.
"Melakukan apa yang ingin saya lakukan, tak ingin tinggal diam di rumah, untuk menginvestasikan uang saya sendiri dalam mimpi saya. Untuk hal itu, saya dihukum," tambahnya.
Kecaman Guadalupe atas cara banyak orang menyerang dua perempuan itu, kini, telah memicu respon luas di media sosial dengan tanda pagar #Viajosola -bahasa Spanyol untuk "saya bepergian sendiri".
Para perempuan dari seluruh dunia mulai mengunggah foto-foto diri mereka dalam perjalanan solo, untuk mengadvokasi petualangan luar negeri solo yang tak perlu takut dilakukan atau dikhawatirkan para perempuan.
"Saya selalu bepergian sendiri, tak ada yang salah dengan itu. Ini BUKANLAH undangan untuk merampok, memperkosa atau membunuh. Tidak di antara manusia waras. #Viajosola," tulis salah satu pengguna Twitter.
Pembunuhan dua gadis asal Argentina yang bepergian backpacking (bepergian dengan bujet minim) ke wilayah Amerika Selatan telah mendorong perempuan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia