Pengguna Medsos Bela Backpacker Perempuan yang Dibunuh di Ekuador
Ia kemudian mengatakan, dirinya langsung menyalahkan para pembunuh tapi niatnya adalah agar para perempuan mengurus diri mereka.
"Saya fokus pada pencegahan," sebutnya.
Dalam menanggapi komentar yang bernada menyalahkan korban, seorang perempuan dari Paraguay menulis di Facebook dari perspektif dua gadis yang telah meregang nyawa itu. Unggahan tersebut lantas tersebar luas.
"Lebih buruk daripada kematian adalah penghinaan yang mengikutinya. Orang mulai mengajukan pertanyaan tak berguna, 'pakaian apa yang Anda kenakan?', 'Kamu masuk ke wilayah yang berbahaya, apa yang kamu harapkan?,” tulis Guadalupe Acosta.
"Melakukan apa yang ingin saya lakukan, tak ingin tinggal diam di rumah, untuk menginvestasikan uang saya sendiri dalam mimpi saya. Untuk hal itu, saya dihukum," tambahnya.
Kecaman Guadalupe atas cara banyak orang menyerang dua perempuan itu, kini, telah memicu respon luas di media sosial dengan tanda pagar #Viajosola -bahasa Spanyol untuk "saya bepergian sendiri".
Para perempuan dari seluruh dunia mulai mengunggah foto-foto diri mereka dalam perjalanan solo, untuk mengadvokasi petualangan luar negeri solo yang tak perlu takut dilakukan atau dikhawatirkan para perempuan.
"Saya selalu bepergian sendiri, tak ada yang salah dengan itu. Ini BUKANLAH undangan untuk merampok, memperkosa atau membunuh. Tidak di antara manusia waras. #Viajosola," tulis salah satu pengguna Twitter.
Pembunuhan dua gadis asal Argentina yang bepergian backpacking (bepergian dengan bujet minim) ke wilayah Amerika Selatan telah mendorong perempuan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi