Pengguna Narkoba jadi Gaya Hidup Jangan Direhabilitasi

jpnn.com - JAKARTA - Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel meragukan efektifitas kebijakan rehabilitasi bagi para pengguna narkoba. Terlebih bagi pengguna barang haram itu yang sudah menjadi gaya hidup, terutama dari kalangan selebriti.
"Mana bukti efektivitas rehabilitasi? Mencandu (narkoba) hanya berhenti saat rehab. Setelah rehab, peluang kambuh setara dengan diabetes, hipertensi, bahkan asma. Rehab harus diberikan secara selektif. Selebriti yang penyalahguna harus dijatuhi sanksi sosial," kata Reza dalam perbincangan dengan JPNN, Jumat (20/9).
Menurutnya, rehabilitasi lebih difokuskan pada detoksifikasi dan menghentikan perilaku mencandu. Padahal di balik penyalahgunaan narkoba ada masalah yang kompleks yang justru tidak tertangani lewat rehabilitasi.
Karena itu dia menilai kebijakan rehabilitasi pada pengguna narkoba mesti ditinjau ulang dan dilakukan secara selektif. Sehingga tidak semua pengguna narkoba direkomendasikan ke panti rehabilitasi.
"Kalau mereka imbas dari problem pribadi yang kronis, silahkan direhab. Misalnya dipaksa orangtua, korban kekerasan seksual, dan semacamnya. Tapi kalau mereka memakai narkoba bagian dari gaya hidup, tetap pidana," pungkas Reza.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel meragukan efektifitas kebijakan rehabilitasi bagi para pengguna narkoba. Terlebih bagi pengguna
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur